Jumat, 17 Juni 2016

Model Pembelajaran Threaded

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebelum memasuki bangku sekolah, anak terbiasa memandang dan mempelajari segal peristiwa yang terjadi disekitarnya atau yang dialaminya sebagai suatu kesatuan yang utuh (holistik), mereka tidak melihat semua itu secara parsial (terpisah-pisah). Sayangnya, ketika memasuki situasi belajar formal di bangku sekolah dasar, mereka disuguhi berbagai ilmu atau mata pelajarn yang terpisah satu sma lain sehingga mereka terkadang mengalami kesulitan untuk memahami fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya. Penyelengaraan pendidikan dengan menekankan pada pembelajaran yang memisahkan penyajian antarsatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya akan mengakibatkan permasalah yang cukup serius terutama bagi siswa usia sekolah  dasar.
Pembelajaran yang memisahkan secara tegas penyajian mata pelajran-mata pelajaran tersebut membuahkan kesulitan bagi setiap anak karena hanya akan memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifisial atau pengalaman belajar yang dibuat-buat. Oleh karena itu, proses pembelajaran pada satuan pendidikan sekolah dasar, terutama untuk kelas awal, harus memperhatikan karakteristik anak yang akan menghayati pengalamn belajar tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Pengem,asan pembelajaran harus dirancang secara tepat karena akan berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman belajar anak.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep - konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang mengubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
      Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas hanya sebanding dengan keterampilan.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembelajaran terpadu model threaded merupakan model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi subjek. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuag bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya. Keterampilan-keterampilan ini merupakan dasar yang saling berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.






B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud model threaded itu ?
2.      Seperti apa model threaded itu ?
3.      Gambaran seperti apakah model threaded itu ?
4.      Apa kelebihan dari model threaded itu ?
5.      Apa kekurangan dari model threaded itu ?
6.      Bagaimana cara penggunaan model threaded itu ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian model threaded
2.      Untuk mengetahui model threaded
3.      Untuk mengetahui gambaran model threaded
4.      Untuk mengetahui kelebihan model threaded
5.      Untuk mengetahui kekurangan model threaded
6.      Untuk mengetahui cara penggunaan model threaded











BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Model Threaded
Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills), ketrampilan belajar, grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple intelligence skills) yang terdapat dalam semua disiplin ilmu dapat dilakukan dengan pendekatan untaian. Model Threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Misalnya, perkiraan (prediction) adalah suatu ketrampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam dugaan di laboratorium IPA. Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk menyelesaikan konflik dalam segala situasi permasalahan. Ketrampilan ini pada intinya akan dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada.
Dengan menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan serangkaian ketrampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas isi pembelajaran yang ada. Misalnya dengan akan menggunakan kurikulum berkelompok (cluster curriculum), pengajar (tim) mungkin akan memilih kelompok ketrampilan analysis untuk memasukkan esensi ketrampilan berpikir dari masing-masing kemampuan yang ada: IPA (pengelompokkan/classify), IPS (perbandingan dan pembedaan/ compare and contrast), bahasa dan seni (menunjukkan/attribute), matematika (mengurutkan/sequence). Demikian juga ketrampilan social (social skills) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence) lainnya akan disambungkan melalui berbagai macam disiplin ilmu.
Dalam model Threaded, ketrampilan berpikir atau ketrampilan sosial akan digiring kearah bagian isi, dan guru akan memberikan beberapa pertanyaan: “Bagaimana menurutmu hal itu?”, “Ketrampilan berpikir yang bagaimanakah yang menurut anda paling berguna?”, “Seberapa baikkah kerja kelompokmu hari ini?“, “Sudahkan kamu menggunakan kemampuan bakat musikmu hari ini?”. Beberapa pertanyaan biasanya sangat berlawanan dengan pertanyaann kognitif lainnya seperti, “Jawaban apa yang anda dapatkan?”, dan “Berapa banyak yang setuju?” (Kadangkala beberapa pertanyaan tadi layaknya pertanyaan begitu saja diajukan ke anak-anak dan seolah guru sedang “membuang waktu”. Maka siswapun akan mengatakan: “Baiklah, sesungguhnya apa yang harus kami lakukan?”).
B.     Bentuk dari Model Threaded
Menggunakan ide kurikulum meta, tingkat kelas atau tim antardepartemen menargetkan satu set keterampilan berpikir untuk menanamkan ke dalam prioritas konten yang ada. Misalnya dengan menggunakan "kurikulum klaster", tim mahasiswa dapat memilih cluster analisis kemampuan berpikir untuk menanamkan ke dalam setiap konten: science (mengklasifikasikan), IPS (membandingkan dan kontras), seni bahasa (atribut), matematika (squence). Demikian juga, keterampilan sosial dan kecerdasan ganda dapat berulir melalui berbagai disiplin ilmu.
C.    Gambaran Model Threaded
Sebagai kemampuan berpikir atau keterampilan sosial yang berulir ke dalam isi guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti: "bagaimana Anda berpikir tentang hal itu?", "Apa keterampilan berpikir yang Anda temukan paling bermanfaat?", "Seberapa baik melakukan kerja kelompok kita hari ini? ", dan" harus Anda menggunakan kecerdasan musikal Anda hari ini? ". Pertanyaan pengolahan ini kontras tajam dengan pertanyaan kognitif biasa seperti, "apa jawaban yang Anda dapatkan?", "Berapa banyak setuju?" (Kadang-kadang, pertanyaan-pertanyaan di atas metakognitif suara untuk anak-anak seperti guru adalah: membuang-buang waktu "Siswa akan. sering mengatakan, "OK, apa yang Anda benar-benar ingin kita lakukan?")
D.    Kelebihan Model Threaded
Manfaat dari model Threaded ini akan berjalan seiring dengan manfaat adanya metakurikulum. Metakurikulum adalah semacam kesadaran dan kontrol atas ketrampilan dan strategi pemikiran, serta pembelajaran yang melebihi bahan pembahasan. Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar. Dengan membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer masa depan akan mudah dilakukan. Yang paling utama untuk diingat bahwa model integrasi yang ada tak akan berdiri sendiri sebagai satu disiplin ilmu murni, tetapi siswa akan belajar mendapatkan manfaat dari jenis pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan ketrampilan hidup.
E.     Kekurangan Model Threaded
Kekurangan atau kelemahan model Threaded ini masih diperlukan adanya tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tak ditujukan dengan jelas/gamblang. Permukaan metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan. Juga, dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya.
F.     Cara Penggunaan Model Threaded
a)      Fungsi Model Pembelajaran Threaded
Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk yang mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya. Pada model ini, pendekatan metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam percobaan di laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS mempunyai target dalam peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.
b)     Ketepatan Penerapan Model Threaded
Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok bahasan. Oleh karena model Threaded ini merupakan model yang utama digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai macam kecerdasan dalam isi pembelajaran.
c)      Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Threaded
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran terpadu model Threaded yakni :
1.      Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
2.      Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
3.      Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
4.      Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
5.      Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan
Langkah-langkah dalam membuat model threaded menurut Fogarty
1.      Berpikir kembali: Mendesain ulang
Berpikir kembali ke unit anggota tim baru-baru ini diajarkan. Mengidentifikasi beberapa keterampilan metacurricular yang tampaknya meningkatkan fokus konten.
2.      Berpikir ke depan: desain
Berpikir ke depan sebagai anggota tim merencanakan topik dan unit mereka untuk semester berikutnya. Menargetkan beberapa meta keterampilan untuk benang melalui isi.
3.      Pikirkan lagi: menghaluskan
Berpikir lagi sebagai anggota tim garis unit tambahan studi dengan meta keterampilan yang sesuai untuk benang melalui isi mata pelajaran.
d)     Ikhtisar Meta Kurikulum
1)      Ikhtisar Ketrampilan Berpikir (Thinking Skills)
Untaian kurikulum ketrampilan bepikir
(the cluster curriculum of thinking skills)
Untaian ketrampilan berpikir kritis (critical thinking skill clusters)
Untaian ketrampilan berpikir kreatif
(creative thinking skills cluster)
Untaian penunjukan (attribute cluster)
1.       Penggolongan (classifying)
2.       Pengurutan (sequencing)
3.       Membandingkan dan membedakan (comparing & contrasting)
 ØMenunjukkan (attributing)
Untaian tanggapan (perception cluster)
1.       Penemuan (inventing)
2.       Prakiraan/meramalkan (predicting)
3.       Hipotesa (hypothesizing)
 ØMerenungkan (imaging)
Untaian urutan (sequence cluster)
1.       Memprioritaskan (prioritizing)
2.       Menemukan sebab akibat (finding cause & effect)
3.       Menarik kesimpulan (drawing conclusions)
 ØMengurutkan (sequencing)
Untaian kesimpulan (inference cluster)
1.       Prakiraan/meramalkan (predicting)
2.       Hipotesa (hypothesizing)
3.       Memberlakukan secara umum (generalizing)
 ØMenyimpulkan/menduga (inferring)
Untaian analisa (analysis cluster)
1.       Menganalisa kesalahan (analyzing for bias)
2.       Menganalisa asumsi/pendapat (analyzing for assumption)
3.       Menarik kesimpulan (drawing conclusions)
 Ømenganalisa (analyzing)
Untaian pemecahan masalah (problem solving cluster)
1.       Menyimpulkan/menduga (inferring)
2.       Membuat analogi (making analogies)
3.       Berhadapan dengan kerancuan dan gejala (dealing with ambiguity and paradox)
 ØPemecahan masalah (problem solving)
Untaian evaluasi (evaluating cluster)
1.       Menganalisa asumsi/pendapat (analyzing for assumption)
2.       Menganalisa kesalahan (analyzing for bias)
3.       Analogi pemecahan (solving analogies)
4.       Membuat keputusan (decision making)
 ØMengevaluasi (evaluating)
Untaian pengungkapan (brainstorm cluster)
1.       Perwujudkan (personifying)
2.       Penemuan (inventing)
3.       Visualisasi (visualizing)
4.       Menghubungkan (associating)
 ØPengungkapan pendapat (brainstorming)
 ØPemecahan masalah (problem solving)
 ØPengambilan keputusan (decision making)
 ØIde kreatif (creative ideation)
Untaian Ketrampilan evaluatif dan analitis (analytical and evaluative skill cluster)
Untaian Ketrampilan produktif dan generatif (generative and productive skill cluster)

   Seimbangkan aneka pilihanmu dari  keduanya yang kritis dan  pemikiran kreatif, memilih suatu ketrampilan mikro, suatu kumpulan ketrampilan, atau dua kumpulan yang akan bekerja bersama sebagai departemen atau tingkatan nilai/kelas untuk unit, semester, atau tahun.
2)      Ikhtisar Ketrampilan Sosial (Social Skills)
Memilih ketrampilan sosial yang tepat ke target sebagai tingkatan nilai/kelas, departemen, atau kelompok antar cabang ilmu pengetahuan.
IKHTISAR KETRAMPILAN SOSIAL
TAHAPAN
KETRAMPILAN SOSIAL
Komunikasi ( C), Kepercayaan ( T), Kepemimpinan ( L), Resolusi Konflik ( CR)
Pembentukan
untuk mengorganisir kelompok dan menetapkan petunjuk perilaku

Menggunakan suara (C)             Memimpin bersama-sama (C)
Mendengarkan tetangga (C)      Melakukan pekerjaannya (L)
Tinggal dengan kelompok (C)    Tolong menolong (L)
Norma
untuk melengkapi yang di-tugaskan dan membangun hubungan yang efektif

Meliputi semua anggota (L)         Semua berkesempatan partisi-
pasi (L)
Mendorong orang lain (L)        Menghargai pendapat orang lain (T)
Mendengar dengan focus (T)       Tetap pada tugas (L)
Penyelarasan
untuk mempromosikan pe-mikiran kritis dan memak-simalkan semua mata pe-lajaran

Memperjelas (C)                          Memeriksa perbedaan (CR)
Menafsirkan gagasan (C)             Menghasilkan alternatif (CR)
Memberikan contoh (C)               Mencari kesepakatan (CR)
Pendapat
untuk berfungsi secara efektif dan memungkinkan pekerjaan secara beregu

Nada perasaan (C)                        Melihat poin semua pandangan(CR)
Menyetujui gagasan orang (CR)  Mencoba untuk setuju (CR)
Membuka pikiran (T)                   Mendukung gagasannya (L)
Melakukan
untuk membantu perkem-bangan ke tingkat yang le-bih tinggi tentang ketram-pilan berpikir, kreativitas, dan intuisi

Menguraikan gagasan (C)            Meluaskan gagasan (C)
Mengintegrasikan gagasan (L)     Menyatukan bentuk (L)
Membenarkan gagasan (CR)        Jangkauan kesepakatan (CR)
Perbaikan ulang
untuk menerapkan ke lain kurikulum dan memindah-kan ke dalam kehidupan di luar kelas
Mulai siklus dari setiap kali ketrampilan sosial :
  Dibentuk kelompok baruØ
  Anggota baru bergabung denganØ kelompok
  Anggota tidak ada dari kelompokØ
  Tugas baru diberikanØ
 ØMerindukan terjadinya ketidakhadiran
1)      Ikhtisar Ketrampilan Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence Skills)
Pilih salah satu atau satu kelompok kecerdasan untuk memusatkan pada suatu unit studi atau pelajaran tunggal.
Sembilan Jalan Mengetahui Kecerdasan Ganda
Penjelasan
Kecerdasan Linguistik
kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun tertulis seperti dimiliki para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain sandiwara, orator, yang berkaitan dengan penggunaan dan pengembangan bahasa secara umum.
Kecerdasan Matematis-Logis
kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif dimiliki matematikus, saintis, programmer, dan logikus, termasuk di dalamnya adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan.
Kecerdasan
Ruang Visual
kemampuan menangkap dunia ruang-visual secara tepat, dipunyai para pemburu, arsitek, navigator, dan decorator, termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikiran dan mengenali perubahan itu, menggambarkan suatu hal dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata serta mengungkapkan dalam suatu grafik, suatu keseimbangan relasi,warna, garis, bentuk dan ruang.
Kecerdasan Kinestetik-Badani
kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan seperti pada actor, atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah, termasuk ketrampilan koordinasi dan fleksibilitas tubuh.
Kecerdasan
 Musikal
kemampuan untuk mengembangkan, mengekpresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, termasuk kepekaan akan ritme, melodi, dan intonasi, kemampuan menyanyi, kemampuan mencipta lagu, kemampuan menikmati lagu, musik dan nyanyian.
Kecerdasan Interpersonal
kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasar pengenalan diri itu, termasuk kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi, mampu ambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup, dapat mengatur perasaan sehingga terlihat tenang.
Kecerdasan Intrapersonal
kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasar pengenalan diri itu, termasuk kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi, mampu ambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup, dapat mengatur perasaan sehingga terlihat tenang.
Kecerdasan Lingkungan
kemampuan untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam dan menggunakan kemampuan itu secaraproduktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
Kecerdasan Eksistensial
menyangkut kemampuan dan kepekaan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang yang tidak puas hanya menerima keadaan, keberadaannya secara otomatis, tetapi mencoba menyadari dan mencari jawaban terdalam.

Rekomendasi

Kelas V, Semester 1

Matematika
SK:
Geometri Dan Pengukuran
2. Menggunakan Pengukuran Waktu, Sudut, Jarak, Dan Kecepatan Dalam Pemecahan Masalah

KD:
2.5 Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Waktu, Jarak, Dan Kecepatan

Kelas V, Semester 1

IPA
SK:
3. Mengidentifikasi Cara Makhluk Hidup Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan
KD:
3.1 Mengidentifikasi Penyesuaian Diri Hewan Dengan Lingkungan Tertentu Untuk Mempertahankan Hidup

Kelas V, Semester 1

IPS
SK:
Menghargai Berbagai Peninggalan Dan Tokoh Sejarah Yang Berskala Nasional Pada Masa Hindu-Budha Dan Islam, Keragaman Kenampakan Alam Dan Suku Bangsa, Serta Kegiatan Ekonomi Di Indonesia
KD:
1.4 Menghargai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia

Kelas V, Semester 1

Bahasa Indonesia
SK:
Berbicara
2. Mengungkapkan Pikiran, Pendapat, Perasaan, Fakta Secara Lisan Dengan Menanggapi Suatu Persoalan, Menceritakan Hasil Pengamatan, Atau Berwawancara
KD:
2.1 Menanggapi Suatu Persoalan Atau Peristiwa Dan Memberikan Saran Pemecahannya Dengan Memperhatikan Pilihan Kata Dan Santun Berbahasa







Matematika
KD:
2.5 Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Waktu, Jarak, Dan Kecepatan


        Rekomendasi    






IPA
KD:
3.1 Mengidentifikasi Penyesuaian Diri Hewan Dengan Lingkungan Tertentu Untuk Mempertahankan Hidup

IPS
KD:
1.4 Menghargai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia












Bahasa
Indonesia
KD:
2.1 Menanggapi Suatu Persoalan Atau Peristiwa Dan Memberikan Saran Pemecahannya Dengan Memperhatikan Pilihan Kata Dan Santun Berbahasa

Metakurikulum yang digunakan adalah untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving.

 

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
1.      Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills), ketrampilan belajar, grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple intelligence skills) yang terdapat dalam semua disiplin ilmu dapat dilakukan dengan pendekatan untaian. Model Threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan.
2.      Menggunakan ide kurikulum meta, tingkat kelas atau tim antardepartemen menargetkan satu set keterampilan berpikir untuk menanamkan ke dalam prioritas konten yang ada.
3.      Manfaat dari model Threaded ini akan berjalan seiring dengan manfaat adanya metakurikulum. Metakurikulum adalah semacam kesadaran dan kontrol atas ketrampilan dan strategi pemikiran, serta pembelajaran yang melebihi bahan pembahasan. Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar. Dengan membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer masa depan akan mudah dilakukan. Yang paling utama untuk diingat bahwa model integrasi yang ada tak akan berdiri sendiri sebagai satu disiplin ilmu murni, tetapi siswa akan belajar mendapatkan manfaat dari jenis pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan ketrampilan hidup.
4.      Kekurangan atau kelemahan model Threaded ini masih diperlukan adanya tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tak ditujukan dengan jelas/gamblang. Permukaan metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan. Juga, dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya.
5.      Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok bahasan. Oleh karena model Threaded ini merupakan model yang utama digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai macam kecerdasan dalam isi pembelajaran.
6.      Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran terpadu model Threaded yakni :
1.      Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
2.      Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini.
3.      Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat   diuntaikan
4.      Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
5.      Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan
B.     Saran
Sebagai seorang guru kita harus menerapkan pembelajaran kreatif dan inovatif supaya para siswa mempunyai keterampilan unutk hidup di masa depan. Demikian makalah yang dapat kami buat dengan semaksimal mungkin. Apabila ada kesalahan dari penulisan, penyajian materi, dan kejelasannya kami mohon maaf. Terimakasih bagi pembaca karena telah membaca makalah ini. Dan semoga apa yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada gading yang tak retak, tiada hal yang sempurna.  Kritik dan  saran diperlukan dalam penyempurnaan makalah ini. Keberhasilan pembaca dalam memahami isi dari makalah ini perlu dirayakan karena usaha dan kerja keras para pembaca sangat berharga dan perlu diberi penghargaan maka rayakanlah dan bergembiralah.





DAFTAR PUSTAKA


Indrawati. 2009. Model Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Untuk Program BERMUTU.
Nurlaela, Luthfiyah.2009. Pembelajaran Terpadu.Luthfiyah Nurlaela’s Blog. Diunduh Pada 23 Mei 2015.
Ahira, Anne. 2011. Macam-Macam Model Pembelajaran. (Http://Anneahira.Com/ Diunduh Pada 20 Mei 2015).
Ayni,  Nurul. 2010. Pembelajaran Terpadu. Nurul071644249's Blog. Diunduh Pada 21 Mei 2015.
Unik Ambar Wati. Majalah Ilmiah Pembelajaran Nomor 2 Volome 4 Oktober 2008. Diunduh Pada 21 Mei 2015.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek.  Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher.
Asep, Novi, Dkk. 2011. Pembelajaran Terpadu Di SD. Banten. Universitas Terbuka.
Fogarty R. 1991. The Mindfull School: How To Integrate The Curricula. Palatine, illinois: IRI/Skylight Publishing. Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar