MAKALAH
Proses
Terbentuknya Tanah Karena Pelapukan dan Jenis-Jenis Tanah
Diajukan untuk mata
kuliah :
Pendidikan
IPA SD Kelas Tinggi

Disusun
Oleh :
BELLA
MERRYZCA PURNAMA (148620600181)
PGDS / A3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SIDOARJO
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
2016
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, taufik, hidayah
serta inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Proses
Terbentuknya Tanah Karena Pelapukan dan Jenis-Jenis Tanah ini dengan baik dan
tepat waktu.
Melalui makalah tentang Proses
Terbentuknya Tanah Karena Pelapukan dan Jenis-Jenis Tanah ini, maka saya dapat
mengetahui tentang bagaiamana proses terbentuknya tanah karena pelapukan, macam-macam
batuan, dan jenis-jenis tanah beserta susunannya.
Tak lupa saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dan
ucapan trimakasih saya ucapkan kepada:
1. Allah
SWT atas memberikan kesehatan baik jasmani maupun rohani bagi kita semua. Dan
Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi teladan bagi kita semua.
2. Ibu
Fitria Wulandari S. M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Dasar IPA
Kelas Tinggi
.
Saya berharap
semoga tugas yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Waalaikumssalam Wr. Wb.
Sidoarjo,01 Mei 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR
ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C.Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.Jenis-Jenis Batuan...................................................................................... 2
B. Proses Pembentukan Tanah Karena
Pelapukan Batuan............................ 4
C. Susunan Tanah Beserta Jenis-Jenisnya...................................................... 6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Tanah
diperlukan oleh makhluk hidup. Makhluk hidup tergantung pada tanah seperti
manusia, hewan, dan tumbuhan hidup dan berkembang biak di permukaan tanah. Manusia
membuat rumah di atas tanah. Manusia juga bercocok tanam di tanah. Tumbuhan
tumbuh di tanah. Hewan dapat hidup karena memakan tumbuhan. Secara tidak
langsung hewan juga bergantung pada tanah.
Tanah
di satu tempat berbeda dengan di tempat yang lainnya. Tanah di pantai berbeda
dengan tanah di pegunungan, di hutan, ataupun di tepi sungai. Tanah merupakan
lapisan terluar kulit bumi dan hasil
dari pelapukan yang terjadi pada batuan. Batuan yang berada di atas permukaan
tanah akan mengalami perubahan secara terus menerus karena adanya pengaruh dari
lingkungan. Tanah berasal dari pelapukan batuan. Batuan akan
mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan
butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah. Pelapukan
batuan menjadi tanah memerlukan waktu yang lama. Pelapukan dapat menghancurkan
batuan yang keras menjadi tanah. Setiap batuan terbentuk melalui proses yang
berbeda dan memiliki sifat dan kegunaan berbeda-beda pula.
7.1 Mendeskripsikan proses
pembentukan tanah karena pelapukan
7.2 Mengidentifikasi
jenis-jenis tanah
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa saja jenis-jenis batuan?
2.
Bagaimana proses pembentukan tanah
karena pelapukan batuan?
3.
Apa saja susunan tanah beserta
jenis-jenisnya?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui jenis-jenis batuan
2.
Untuk mengetahui proses pembentukan
tanah karena pelapukan batuan.
3.
Untuk mengetahui susunan tanah beserta
jenis-jenisnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Batuan
Setiap
jenis batuan mempunyai sifat yang berbeda. Sifat batuan tersebut meliputi
bentuk,
warna, kekerasan, kasar atau halus, dan mengilap atau tidaknya permukaan
batuan.
Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Hal ini disebabkan bahan-bahan
yang terkandung dalam batuan berbeda-beda. Ada batuan yang mengandung zat besi,
nikel, tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-bahan lain. Bahan-bahan
seperti itu disebut mineral. Tiap jenis batuan mempunyai kandungan mineral yang
berbeda. Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan yang
menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku
(batuan magma atau vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan malihan
(batuan metamorf).
1.
Batuan Beku (Batuan
Magma/Vulkanik)
Batuan
beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Magma merupakan
benda cair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai
permukaan bumi disebut lava. Semula batuan beku berupa lelehan magma yang
besar.

2.
Batuan Endapan (Batuan Sedimen)
Batuan
endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan.
Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan
sisa-sisa binatang dan tumbuhan.

3. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan
malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan
(metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas
dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terus-menerus, batuan ini akan
berubah menjadi batuan malihan.

B. Proses Pembentukan Tanah Karena
Pelapukan Batuan
Pelapukan
adalah proses melapuk dari benda yang keras menjadi lebih lunak. Demikian juga
dengan batuan, disebabkan pengaruh lingkungan (perubahan cuaca, suhu, tekanan
udara maupun aktivitas makhluk hidup) batu akan menjadi butiran-butiran yang
lebih halus.
Batuan
memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah
karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di
antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan
pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan dibagi menjadi 3
yaitu sebagai berikut.
1. Pelapukan Fisika
Pelapukan
fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor alam itu antara lain:
angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut. Angin yang senantiasa bertiup
kencang dapat mengikis batuan sedikit demi sedikit. Kondisi ini dapat
mengakibatkan batuan mengalami erosi. Erosi batuan menyebabkan terjadinya
padang pasir. Selain itu, angin yang bertiup sangat kencang juga dapat
menggeser batuan. Saat bergeser inilah batuan bergesekan dengan batuan lain
sehingga mengalami penggerusan. Batuan akan pecah menjadi bagian yang lebih
kecil, misalnya pasir dan kerikil. Perubahan suhu secara drastis juga dapat
mengakibatkan pelapukan batuan.
Saat
suhu tinggi atau panas, batu akan mengembang. Sementara itu, saat suhu rendah atau
dingin, batu akan menyusut kembali. Perubahan ini terjadi silih berganti antara
siang dan malam. Adanya perubahan suhu yang silih berganti ini, lama-kelamaan
dapat mengakibatkan batuan tersebut pecah. Batu juga dapat mengalami pelapukan
karena air. Air hujan dan air terjun yang mengenai batuan secara terus-menerus
dapat mengakibatkan batuan retak dan pecah. Batu karang yang berdiri kukuh di
tepi laut juga dapat mengalami pelapukan. Gelombang laut yang menghantam batu
karang secara terus-menerus mengakibatkan batuan tersebut terkikis sedikit demi
sedikit. Satu hal yang perlu diingat, proses pelapukan setiap batuan
berbeda-beda. Ada batuan yang cepat lapuk, tetapi ada juga yang lambat. Cepat lambatnya
pelapukan tergantung pada penyusun dan tingkat kekerasan batuan tersebut.
Dibawah ini merupakan contoh dari pelapukan batuan oleh gelombang laut.

2. Pelapukan Biologi
Pelapukan
biologis disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, yaitu manusia, tumbuhan, dan
hewan. Berbagai kegiatan makhluk hidup dapat mempercepat terjadinya pelapukan.
Pelapukan
secara biologi dapat disebabkan oleh tumbuhan contohnya yaitu lumut yang menempel di permukaan batuan.
Tumbuhan merambat dan lumut menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat
akan menimbulkan lubang-lubang pada batuan tempat akarnya melekat.
Lubang-lubang ini lama-kelamaan bertambah besar dan banyak. Akhirnya, batuan
tersebut akan hancur. Akar tumbuhan dapat menembus dan menghancurkan batuan.
Dalam waktu lama akar tumbuhan itu akan melapukkan batuan. Seperti contoh
gambar dibawah ini


3.
Pelapukan Kimiawi
Pelapukan
kimiawi terjadi akibat adanya reaksi antara udara, air, dan mineral yang ada di
dalam batuan. Reaksi antara air dengan karbon dioksida (CO2) di udara dapat
melapukkan batuan. Proses tersebut banyak terjadi di pegunungan kapur. Hasilnya
berupa gejala karst, seperti stalagtit dan stalagmit.

C. Susunan tanah beserta
jenis-jenisnya
Menurut
susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah,
dan bahan induk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat subur. Hal ini
karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus. Tanah yang kaya dengan humus
berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain.
Sementara
itu, tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih terang.Tanah
lapisan bawah mengandung sedikit humus. Humus berasal dari pembusukan hewan
atau tumbuhan yang telah mati. Proses pembusukan ini dibantu oleh hewan-hewan
yang hidup di tanah, misalnya cacing tanah. Cacing tanah ini memakan
sampah-sampah yang ada di permukaan tanah. Pembusukan itu menghasilkan
bahan-bahan organik. Sampah-sampah yang tidak dimakan oleh hewan-hewan ini,
akan diuraikan oleh jamur. Lapisan tanah yang terakhir atau paling bawah yaitu
bahan induk tanah.
Bahan
induk tanah merupakan lapisan tanah yang terdiri atas bahanbahan asli hasil
pelapukan batuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur
dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya
sama dengan warna batuan asalnya. Dilihat dari ukuran, bentuk, dan warnanya
butiran tanah berbeda-beda. Ada yang butirannya terasa kasar pada jari-jari
tangan dan ada yang halus. Ada yang warnanya gelap dan ada yang agak terang.
Tanah yang kita tempati sekarang ini terdiri atas berbagai macam bahan padat.
Bahan padat ini berasal dari serpihan-serpihan batuan hasil pelapukan. Bahan
padat lainnya berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah yang telah
membusuk dan hancur.
Menurut
butiran-butiran penyusunnya, tanah terdiri atas batu, kerikil, pasir, lumpur,
tanah liat, serta debu. Batu kerikil merupakan penyusun tanah yang terbesar ukurannya.
Butiran pasir berukuran lebih kecil daripada kerikil. Butiran lumpur lebih
kecil daripada pasir dan bercampur dengan air. Butiran tanah liat lebih kecil daripada
butiran lumpur. Butiran tanah yang paling kecil adalah debu. Butiran debu ini
sangat halus dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin. Penyusun tanah
sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah yang mengandung banyak
debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air. Sebaliknya, tanah yang
mengandung banyak pasir mudah dilalui air.
Bahan-bahan
pembentuk tanah dapat berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat lainnya.
Demikian juga dengan jenis-jenis tanah. Jenis tanah juga dapat berbeda di
setiap tempat. Hal ini tergantung pada jenis batuan yang mengalami pelapukan di
tempat itu. Jenis tanah dapat dibedakan menjadi tanah berhumus, tanah berpasir,
tanah liat, dan tanah berkapur.
1.
Tanah Berhumus

2.
Tanah Berpasir

3.
Tanah Liat


4.
Tanah Berkapur

5.
Vulkanik
Terbentuk
dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur, mengandung zat hara yang
tinggi, dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi, karena tanah ini subur
sehingga cocok untuk lahan pertanian seperti kelapa, karet, dan kopi, warna
tanahnya berwarna merah.
6.
Tanah Gambut
Terbentuk
di daerah rawa, bersifat asam, berwarna gelap, bersifat lunak dan basah, tanah
gambut ini kurang subur, banyak terdapat di rawa Kalimantan, Papua, dan
Sumatera, biasanya digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik. Tanah Gambut
kurang subur sehingga tidak cocok untuk pertanian.
7.
Tanah Endapan ( tanah alluvial )
Terbentuk
oleh lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah, berwarna gelap, subur.
Dimanfaatkan untuk Lahan pertanian, palawija seperti padi.
8.
Tanah Podzolik
Tanahnya
kurang subur, mengandung kuarsa sehingga warnanya kecolatan, mineralnya banyak
yang terbawa air hujan, berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan
bersuhu rendah/dingin, tekstur berpasir, daya simpan unsur hara
sangat rendah. Dimanfaatkan untuk perladangan palawija dan perkebunan karet,
kopi,teh, kina dan buah-buahan.
9.
Tanah Laterit
Berada
di lapisan bawah, warna kemerah-merahan, tidak mengandung humus sehingga tanah
ini tidak subur, mengandung zat mineral dan kimia (Timah,Mangan, Besi, dan
alumunium). Biasanya dimanfaatkan unttuk Tanaman Jambu Mete, Pembangunan kuil
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap
batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Hal ini disebabkan bahan-bahan yang
terkandung dalam batuan berbeda-beda. Ada batuan yang mengandung zat besi, nikel,
tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-bahan lain. Bahan-bahan seperti
itu disebut mineral. Tiap jenis batuan mempunyai kandungan mineral yang
berbeda. Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan yang
menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku
(batuan magma atau vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan malihan
(batuan metamorf).
Pelapukan
adalah proses melapuk dari benda yang keras menjadi lebih lunak. Demikian juga
dengan batuan, disebabkan pengaruh lingkungan ( perubahan cuaca, suhu, tekanan
udara maupun aktivitas makhluk hidup )batu akan menjadi butiran-butiran yang
lebih halus.
Batuan
memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah
karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di
antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan
pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan dibagi menjadi 3
yaitu pelapukan fisika yang disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor alam
itu antara lain angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut. Pelapukan
biologi yang disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, yaitu manusia, tumbuhan,
dan hewan. Berbagai kegiatan makhluk hidup dapat mempercepat terjadinya
pelapukan. Pelapukan kimiawi, pelapukan kimiawi terjadi akibat adanya reaksi
antara udara, air, dan mineral yang ada di dalam batuan. Reaksi antara air
dengan karbon dioksida (CO2) di udara dapat melapukkan batuan. Proses tersebut
banyak terjadi di pegunungan kapur.
Menurut
susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah,
dan bahan induk tanah. Jenis-jenis tanah antara lain tanah berhumus, tanah
berpasir, tanah liat, dan tanah berkapur, tanah latereit, tanah podzolik, tanah
alluvial, tanah gambut dan tanah vulkanik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar